https://ejournal.insightpublisher.com/index.php/JMI/issue/feedJournal of Mining Insight2025-10-08T00:00:00+00:00CV INSIGHT PUBLISHERinsightpublisher.com@gmail.comOpen Journal Systems<p><strong>Journal of Mining Insight (JMI)</strong> adalah publikasi yang berfokus pada topik-topik terkait industri pertambangan, termasuk eksplorasi, penambangan, pengolahan, dan pemasaran mineral dan logam. Journal of Mining Insight memuat artikel-artikel tentang penelitian dan pengembangan teknologi yang berkaitan dengan industri pertambangan, serta isu-isu lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, regulasi, dan perkembangan ekonomi dalam industri tambang.</p>https://ejournal.insightpublisher.com/index.php/JMI/article/view/311Analisis Mineralogi Kaolin dari Dusun Salomoni Desa Lipukasi Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan2025-10-07T23:44:51+00:00Harwan Harwanharwan.fti@umi.ac.idMubdiana Arifinmubdiana.arifin@umi.ac.idMuh. Ghazy Al Ghifarimuhammadghazyalghifari13@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik mineralogi dan kimia kaolin yang terdapat di Dusun Salomoni, Desa Lipukasi, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian dilakukan dengan metode grab sampling pada beberapa titik singkapan kaolin untuk memperoleh representasi yang akurat terhadap kondisi mineral di lapangan. Sampel yang diperoleh dianalisis menggunakan metode X-Ray Diffraction (XRD) dan X-Ray Fluorescence (XRF) guna mengidentifikasi mineral penyusun serta menentukan komposisi kimianya. Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa mineral utama penyusun kaolin adalah kuarsa (38,6%) dan kaolinit (33,6%), disertai mineral minor seperti bytonite (14,4%), albite (12,7%), dan magnetit (0,7%). Sementara itu, hasil analisis XRF menunjukkan kandungan utama aluminium oksida (Al₂O₃) sebesar 48,77% dan silika (SiO₂) sebesar 47,59% dengan rasio mendekati 1:1, yang mengindikasikan dominasi mineral kaolinit dan tingkat kemurnian tinggi. Kandungan Fe₂O₃ sebesar 1,8% menunjukkan adanya pengotor besi dalam jumlah terbatas yang masih dapat diturunkan melalui proses pemurnian. Berdasarkan karakteristik mineralogi dan kimianya, kaolin dari daerah penelitian dikategorikan sebagai kaolin sekunder yang terbentuk akibat proses alterasi hidrotermal pada batuan tuf Formasi Camba. Dengan kandungan mineral utama yang dominan serta pengotor yang rendah, kaolin ini memiliki potensi ekonomi tinggi dan berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan baku industri keramik, kertas, cat, dan kosmetik. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi awal dalam pengembangan sumber daya mineral non-logam, khususnya kaolin di wilayah Sulawesi Selatan.</p>2025-10-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Journal of Mining Insighthttps://ejournal.insightpublisher.com/index.php/JMI/article/view/308Identifikasi Sebaran Nikel Laterit Berdasarkan Hasil Drilling pada Blok X di Pt Halim Pratama Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara2025-10-07T23:46:51+00:00Andi Fahdli Heriansyahafahdli.heriansyah@umi.ac.idHasbi Bakrihasbibakri@umi.ac.idMuhammad Daffa D. BasrymuhammaddaffaD@gmail.comAldiyansyah AldiyansyahAldiyansyah@umkendari.ac.id<p>PT Halim Pratama merupakan salah satu perusahaan yang bertempat di Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara yang bergelut serta bergerak dalam proses eksplorasi nikel laterit yang memiliki sebaran nikel laterit yang cukup luas. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimana Mengidentifikasi Sebaran Endapan Nikel Laterit Berdasarkan Hasil Drilling pada blok X di PT Halim Pratama. Penelitian ini Mengetahui penyebaran endapan nikel laterit pada daerah blok X PT Halim Pratama menggunakan data hasil pengeboran. Menentukan ketebalan endapan nikel laterit area blok X PT Halim Pratama menggunakan data hasil pengeboran. Metodologi Penelitian didasari dengan menggunakan Software ArcGis dan Excel untuk menganalisis data bor, data assay, data topografi, data colar dari hasil penelitian. Titik - titik lubang bor pada area penelitian, dengan mengambil 31 titik bor. Jarak untuk setiap lubang bor bervariasi 200 m, 100 m dan 50 m dimana titik – titik bor ini akan menjadi acuan dalam menentukan penyebaran nikel laterit. Dan langsung dibuat korelasi data bor menggunakan aplikasi Surpac, untuk melihat kedalaman dan keterdapatan nikel laterit. Hasil dari penilitian keseluruhan Keterdapatan endapan nikel lateri pada zona saprolit pada daerah lokasi penilitian berdasarkan hasil pengeboran berada pada kedalaman 5-7 meter. Kedalaman endapan nikel laterit pada zona saprolit pada daerah penilitian berdasarkan hasil pengeboran rata rata kedalaman 4-5 meter. Arah sebaran endapan nikel laterit pada zona saprolit yaitu kearah timur-timur laut.</p>2025-10-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Journal of Mining Insighthttps://ejournal.insightpublisher.com/index.php/JMI/article/view/309Optimalisasi Pemanfaatan Bijih Nikel Berkadar Rendah Menggunakan Metode Blending Pada PT Aneka Jasa Sorowako Kabupaten Luwu Timur2025-10-07T23:46:08+00:00Suriyanto Bakrisuriyantobakri@ith.ac.idArif Nurwaskitoarif.nurwaskito@umi.ac.idAbdul Azis Basmuddinabdulazisbasmuddin@gmail.com<p>Permasalahan utama dalam pengolahan bijih nikel laterit adalah perbedaan kadar nikel antar tumpukan (stockpile), di mana sebagian besar bijih memiliki kadar di bawah cut off grade (COG) yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Untuk itu, dilakukan proses blending atau pencampuran antara bijih berkadar tinggi dan rendah guna memperoleh kadar rata-rata yang memenuhi standar pengolahan pabrik. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan serta data sekunder yang dikumpulkan melalui studi literatur terkait. Data kadar nikel (Ni) dan tonase dari setiap dome dianalisis menggunakan perhitungan blending guna menentukan kadar rata-rata keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar rata-rata nikel sebelum blending bervariasi antara 1,36% hingga 2,34% dengan total tonase 10.160 ton. Setelah dilakukan blending, kadar rata-rata keseluruhan meningkat menjadi 1,77% yang telah memenuhi batas minimum pengolahan pabrik. Penerapan metode blending terbukti efektif dalam memanfaatkan bijih berkadar rendah agar tetap bernilai ekonomis, sekaligus mengurangi potensi kehilangan sumber daya (ore loss). Selain meningkatkan efisiensi dan produktivitas tambang, metode ini juga mendukung prinsip sustainable mining melalui pemanfaatan sumber daya mineral secara optimal dan berkelanjutan. Dengan demikian, metode blending direkomendasikan sebagai strategi pengelolaan sumber daya nikel yang efisien, ekonomis, dan ramah lingkungan, khususnya pada tambang laterit di wilayah Sorowako dan sekitarnya.</p>2025-10-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Journal of Mining Insighthttps://ejournal.insightpublisher.com/index.php/JMI/article/view/310Studi Perhitungan Alat Gali Muat dan Alat Angkut untuk Keperluan Kegiatan Barging pada PT Wita Prapanca Mineral2025-10-07T23:45:36+00:00Zalwa Zalsabilasalsabilazalwa50@gmail.comAbdul Salam Munirsalammunir@umi.ac.icSuriyanto Bakrisuriyantobakri@ith.ac.id<p>Efektivitas kerja alat gali muat dan alat angkut merupakan faktor penting dalam pencapaian target produksi dan efisiensi biaya operasi. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung terhadap waktu edar (cycle time), kapasitas bucket, faktor pengisian, swell factor, dan efisiensi kerja. Sedangkan data sekunder mencakup curah hujan dan peta lokasi. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, alat gali muat yang digunakan adalah Excavator Kobelco SK300 dengan kapasitas bucket 1,8 m³ dan efisiensi kerja 72%, sedangkan alat angkut adalah Dump Truck HINO Ranger 500 FM 260 JD dengan kapasitas vessel 7 m³ dan efisiensi kerja 59%. Hasil perhitungan menunjukkan produktivitas alat gali muat sebesar 72,70 ton/jam dan alat angkut sebesar 729,83 ton/jam. Untuk mencapai target produksi 10.500 ton selama tiga hari, dibutuhkan minimal dua unit alat gali muat dan lima belas unit alat angkut, dengan nilai match factor sebesar 0,77 yang menunjukkan bahwa alat gali muat cenderung menunggu alat angkut. Hambatan utama yang mempengaruhi produktivitas meliputi kondisi cuaca (hujan), geometri jalan angkut yang tidak standar, serta kedisiplinan operator. Kesimpulannya, peningkatan efisiensi dapat dilakukan melalui perbaikan kondisi jalan angkut, pengaturan jadwal kerja yang lebih disiplin, serta sinkronisasi jumlah alat gali muat dan alat angkut agar keseimbangan kerja dapat tercapai.</p>2025-10-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Journal of Mining Insighthttps://ejournal.insightpublisher.com/index.php/JMI/article/view/307Analisis Korelasi Zona Limonit dan Saprolit Berdasarkan Data Pengeboran Pada PT Gag Nikel Provinsi Papua Barat2025-10-07T23:47:28+00:00Al’Faizah ma'riefAlfaizah.marief@universitasbosowa.ac.idReski Sandireski.sandi@universitasbosowa.ac.idBudiman Gusnandar Rumkelbudimangusnandar@gmail.comAqsal Ramadhan Shaddadaqsal@umkendari.ac.id<p>Penelitian ini membahas analisis korelasi antara zona limonit dan saprolit berdasarkan data pengeboran pada area PT Gag Nikel di Provinsi Papua Barat. Endapan nikel laterit di wilayah tersebut terbentuk akibat pelapukan batuan ultrabasa di lingkungan tropis, yang menghasilkan profil laterit tebal dengan dua lapisan utama, yaitu limonit di bagian atas dan saprolit di bawahnya. Data diperoleh dari sembilan titik bor yang tersebar di area penelitian berupa data collar dan assay yang menggambarkan variasi litologi, ketebalan lapisan, serta kadar nikel pada berbagai kedalaman. Pengolahan data dilakukan dengan perangkat lunak ArcGIS dan Surpac untuk pemodelan spasial dan korelasi vertikal antar titik bor. Hasil analisis menunjukkan bahwa lapisan limonit paling tebal terdapat pada beberapa titik bor tertentu, sedangkan lapisan saprolit tersebar merata di seluruh area dengan ketebalan yang bervariasi, termasuk area dengan ketebalan saprolit yang relatif tipis. Pemahaman pola sebaran dan hubungan spasial kedua zona ini sangat penting untuk penentuan model geologi serta estimasi sumber daya nikel laterit yang akurat dan optimal bagi aktivitas eksplorasi dan pengembangan tambang di Papua Barat. Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan metode analisis dan pemodelan sumber daya mineral penting yang mendukung industri logam dan energi baru terbarukan di Indonesia.</p>2025-10-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Journal of Mining Insight