Studi Kualitas Air Laut di Sekitar Kawasan Industri Kecamatan Pajukukang Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan

Authors

  • Firman Nullah Yusuf
  • Febiola Haris Universitas Muslim Indonesia
  • Nur Asmiani Universitas Muslim Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.58227/jmi.v2i3.276

Keywords:

Nikel, Limbah, AAS, Logam, Ail Laut

Abstract

Dalam dua tahun, Indonesia berencana untuk menambah 30 smelter nikel baru, untuk beberapa di antaranya khusus dirancang untuk menghasilkan nikel baterai. Lingkungan perairan akan menjadi sasaran milyaran ton limbah beracun yang akan di buang ke perairan, salah satu bahan pencemar utama yang terkandung dalam buangan limbah adalah logam berat yang beracun. Adanya logam berat di perairan berbahaya baik secara langsung terhadap Kesehatan manusia, hal ini berkaitan dengan sifat-sifat logam berat yaitu sulit terurai, sehingga mudah terakumulasi dalam lingkungan perairan seperti biota air atau sedimen laut, bahan pencemar logam bila konsentrasi atau keberadaannya tidak terkontrol dapat meracuni biota air maupun manusia. Kualitas air laut yang dig unakan untuk biota laut dan aktivitas lain secara ideal harus memenuhi standar, baik secara fisik, kimia, dan biologi. Kualitas air laut yang meliputi faktor fisika, kimia, dan biologi perlu dimonitor secara kontinu untuk mengetahui kondisi suatu perairan. Pentingnya dilakukan monitoring karena pertumbuhan biota-biota di laut dipengaruhi oleh kondisi kualitas air laut. Setiap jenis biota laut memiliki sensitivitas terhadap parameter-parameter kualitas air laut tertentu. Sehingga, peneliti berinisiatif untuk menganalisis pencemaran logam yang terjadi di perairan sekitar kawasan industri Bantaeng, dengan menggunakan analisis kandungan unsur logam pada perairan tersebut. Untuk mengetahui konsentrasi dari logam tersebut kita menggunakan analisis Atomic Absorption Spectrometer (AAS). Dari hasil analisis tersebut didapatkan unsur logam tembaga (Cu) yang melebihi standar baku mutu air laut, logam timbal (pb) melebihi standar baku mutu air laut, logam raksa (Hg) melebihi standar baku mutu air laut, dan untuk logam nikel (Ni) tidak memiliki standar baku mutu pada area Pelabuhan.

References

Nurhajawarsi, N., & Haryanti, T. (2023). Analisis Kualitas Air Sumur Sekitar Kawasan Industri Bantaeng (Kiba). Sebatik, 27(1), 43-51.

Parwati, E., Soewardi, K., Kusumastanto, T., Kartasasmita, M., & Nurjaya, I. W. (2011). Dampak perubahan kawasan hutan menjadi areal industri batubara terhadap kualitas air di sepanjang Das Berau–Kalimantan Timur. Jurnal Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data Citra Digital, 8.

RohadatulAisy, A., & Titah, H. S. (2022). Kajian Phytomining Nikel di Lokasi Penambangan Nikel di Papua Barat. Jurnal Teknik ITS, 11(2), D63-D68.

Rosyidah, M. (2018). Analisis Pencemaran Air Sungai Musi Akibat Aktivitas Industri (Studi Kasus Kecamatan Kertapati Palembang). Jurnal Redoks, 3(1), 21-32.

Suseno, A. (2016). Studi Fisis Kualitas Air Sumur di Sekitar Kawasan Industri Makassar (KIMA). Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin.

Tanri, V. C., Alexander, B., Welington, G., Lie, I. A., Fonso, T. S., & Irayasa, K. (2024, September). Analisis Kandungan Logam Berat Merkuri (Hg) dan Timbal (Pb) pada Kerang Kepah di Kawasan Pabrik Nikel, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng. In SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS 62 (pp. 120-125).

Tenriawi, W. (2022). Gambaran Dampak Industri Terhadap Kualitas Lingkungan Pada Masyarakat Sekitar Di Wilayah Industri Daerah Kabupaten Takalar. Teknosains: Media Informasi Sains dan Teknologi, 16(3), 408-413.

Usman, A. K., Pravitasari, A. E., & Putranto, S. A. (2023). Dampak industri terhadap kualitas hidup masyarakat di sekitar kawasan industri di Kabupaten Morowali. EnviroScienteae, 19(1), 25-34.

Wahyuningsih, N., & Suharsono, Z. F. (2021). Kajian Kualitas Air Laut Di Perairan Kota Bontang Provinsi Kalimantan Timur (Study Of The Quality Of The Water Environment In Bontang City, East Borneo Province). Ris Pembang, 4(1), 56-66.

Downloads

Published

2024-07-30

How to Cite

Yusuf, F. N., Haris, F., & Asmiani, N. (2024). Studi Kualitas Air Laut di Sekitar Kawasan Industri Kecamatan Pajukukang Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan. Journal of Mining Insight, 2(3), 59–63. https://doi.org/10.58227/jmi.v2i3.276