Studi Perbandingan Bahan Penetral Air Asam Tambang pada PT Pasir Walannae Desa Massenrengpulu Kecamatan Lamuru Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan

Authors

  • Arif Nurwaskito Universitas Muslim Indonesia
  • Agus Ardianto Budiman Universitas Muslim Indonesia
  • Laode Muhammad Agus Triono

DOI:

https://doi.org/10.58227/jmi.v3i3.305

Keywords:

Air Asam Tambang, Kapur Tohor, Abu Soda, Penetralan pH, Limbah Tambang

Abstract

Air asam tambang (AAT) merupakan permasalahan utama pada kegiatan pertambangan batubara yang ditandai dengan nilai pH rendah dan kandungan logam berat tinggi, seperti Fe, Mn, dan Al, yang berpotensi mencemari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas dua bahan penetral, yaitu kapur tohor (CaO) dan abu soda (Na₂CO₃), dalam menetralkan air asam tambang pada skala laboratorium. Sampel air diambil dari tiga titik settling pond di area tambang PT Pasir Walannae, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Pengujian dilakukan dengan variasi dosis bahan penetral sebesar 0,5 g, 1 g, dan 1,5 g per 500 ml air asam tambang, kemudian diukur perubahan pH setiap hari selama lima hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua bahan mampu menaikkan pH air hingga mencapai kisaran 6–7 yang sesuai dengan baku mutu lingkungan (pH 6–9). Namun, kapur tohor menghasilkan kenaikan pH rata-rata yang lebih tinggi (4,73; 4,63; dan 4,65) dibandingkan abu soda (4,61; 4,61; dan 4,61). Dengan demikian, kapur tohor dinyatakan lebih efektif dibandingkan abu soda dalam menetralkan air asam tambang. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengelolaan lingkungan tambang dengan pendekatan kimiawi yang efisien, ekonomis, dan sesuai dengan standar nasional pengolahan limbah tambang.

References

Arnol, A. (2018). Desain Bioreaktor Pengolahan Limbah Air Asam Tambang Menggunakan Sedimen Wetland Sebagai Sumber Inokulum Mikroba Bakteri Pereduksi Sulfat. Hasanuddin Student Journal, 254-262.

Fitriyanti, R. (2016). Pertambangan Batubara: Dampak Lingkungan, Sosial dan Ekonomi. Jurnal Redoks, 1(1).

Gunawan, F., Gautama, R. S., Abfertiawan, M. S., & Kusuma, G. J. (2014). Penelitian dan pengembangan sistem pengelolaan air asam tambang di Lati Mine Operation. In Bandung: Seminar Air Asam Tambang Ke-5 dan Pascatambang di Indonesia.

Johnson, D. B., & Hallberg, K. B. (2005). Acid mine drainage remediation options: a review. Science of the total environment, 338(1-2), 3-14.

Nurisman, E., Cahyadi, R., & Hadriansyah, I. (2012). Studi terhadap dosis penggunaan kapur tohor (CaO) pada proses pengolahan air asam tambang pada kolam pengendap lumpur tambang Air Laya PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. Jurnal Teknik Patra Akademika, 5.

Patria, A. M. (2008). Analisis Pencegahan Pembetukan Air Asam Tambang Dengan Metode Layering Di PT Berau Coal. Skripsi. Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Mulawarman. Samarinda.

Pambayun, G. S., Yulianto, R. Y., Rachimoellah, M., & Putri, E. M. (2013). Pembuatan karbon aktif dari arang tempurung kelapa dengan aktivator ZnCl2 dan Na2CO3 sebagai adsorben untuk mengurangi kadar fenol dalam air limbah. Jurnal Teknik ITS, 2(1), F116-F120.

Razie, F. (2016). Kajian Penanggulangan Air Asam Tambang Pada Salah Satu Perusahaan Pemegang Ijin Usaha Pertambangan Di Desa Lemo, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. EnviroScienteae.

Rukmana, B. T. S., Rauf, A., & Ghafarunniasa, D. (2017). Penanganan Air Asam Tambang Pada Skala Laboratorium Dengan Menggunakan Kapur Tohor Berdasarkan Parameter Ketebalan NAF. In Prosiding Seminar Nasional XII" Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi (pp. 24-29).

Wahyudin, I., Widodo, S., & Nurwaskito, A. (2018). Analisis penanganan air asam tambang batubara. Jurnal Geomine, 6(2), 85-89.

Yusran, M. (2009). Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan Biofilm Bakteri Pereduksi Sulfat. Tesis, Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Downloads

Published

2025-07-30

How to Cite

Nurwaskito, A., Budiman, A. A., & Triono, L. M. A. (2025). Studi Perbandingan Bahan Penetral Air Asam Tambang pada PT Pasir Walannae Desa Massenrengpulu Kecamatan Lamuru Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan. Journal of Mining Insight, 3(3), 89–100. https://doi.org/10.58227/jmi.v3i3.305

Most read articles by the same author(s)